Rabu, 28 Mei 2014

Mengenal Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh adalah ikon dan kebanggaan masyarakat aceh yang terletak di tengah-tengah kota Banda Aceh. Masjid ini adalah tempat wajib yang harus anda kunjungi pertama kali diantara tempat wisata di aceh yang lain. Sekitar 9000 orang jamaah dapat memasuki masjid ini karena mempunyai luas bangungan yang cukup, yaitu sekitar 4 ribu meter persegi.

Pada masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda, masjid ini dijadikan pusat pembelajaran baik dari wilayah indonesia maupun luar negeri. Dihalaman masjid di bangun kolam besar, serta dibangun menara dibagian luar masjid.

Sejarah Singkat Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh


Pada tahun 1873 Belanda menyerang kota Banda Aceh dan membakar cikal bakal Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dan Pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun kembali masjid ini pada tahun 1875.

Pada awalnya masjid ini mempunyai satu kubah saja, tetapi seiring dengan waktu kubah ini berkembang menjadi tiga, lima dan tujuh buah kubah sampai saat ini. Dengan ukiran-ukiran menawan,halaman yang luas serta suasana yang sangat sejuk menjadikan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini menjadi salah satu bangungan peribadaan terindah di Indonesia.


Tabloid Gema Baiturrahman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh


Pada tanggal 03 September 1993, Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh mengeluarkan kumpulan materi khutbah jum’at yang di kemas dalam bentuk tabloid yang dikenal dengan nama Gema Baiturrahman. Media tabloid ini dibagikan secara Cuma-Cuma kepada jamaah sholat jum’at menjelang sholat dimulai.

Susunan awal pengurus Tabloid Gema Baiturrahman adalah sebagai berikut :     
  1.  Ketua                     : Drs. H. Ameer Hamzah   
  2.  Pemimpin Redaksi  : Ir. H. Basri Abu Bakar, M.Si                                                                         
  3.  Pemimpin Usaha     : Ridha Yunawardi

Tabloid Gema Baiturrahman yang mempunyai semboyan “Menuju Islam Kaffah” selain dikonsumsi  dilingkungan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh juga disebarkan di masjid-masjid lain di kota Banda Aceh bahkan di bagikan juga di masjid-masjid lain di Profinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar